Sabtu, 21 Februari 2015

Kepada Sabtu Sore



Kepada sabtu sore ini,
Menetaplah agak lama
Kuharap ada senjamu yang merona sebentar lagi
Ah, andai saja kubawa kameraku, padahal cuacanya sedang bersahabat
Aku ingin sekali bisa mengabadikan mentari senjamu dalam bingkai yang indah

Kepada sabtu sore ini,
Entah mengapa aku mencintai waktu langit menjingga
Ketika mentari besar dan penuh bertengger di kaki langit
Ketika mega-mega bersandingan dengan sinarnya
Mungkin, karena aku merindukan suatu sore bersamanya

Kepada sabtu sore ini,
Mengapa petang datangnya hanya sekelibat?
Singkat dan sebentar
Seperti kedatangannya dua pekan lalu
Mungkin, itu lah makna keindahan, singkat dan sebentar

Kepada sabtu sore ini,
Mengapa warnamu terkadang menyiratkan kepiluan?
Pilu akan rindu yang menjingga
Mungkin, karena itu senja diciptakan
Menggenggam rindu dan harap yang tak dapat disampaikan

Kepada sabtu sore ini,
Mengapa setelahmu akan datang gelap?
Peranmu sebagai penengah antara siang dan malam
Mungkin, itu lah perbedaan
Ada sedih dan bahagia, timpang
Aku mencintai langit biru dan jingga senja
Sedang dia mencintaiku

Salam, pengagum sore


Tangerang,
21 Februari 2015

1 komentar :